Powered By Blogger

Rabu, 17 Maret 2010

NOT INDEPENDENT WOMAN....(story for your soul)

Subuh sudah beranjak pergi. Tetapi perempuan muda itu masih termenung di atas ranjangnya. Perasaan enggan masih menyelumuti. Enggan untuk bangun, enggan untuk menghadapi kehidupannya. Ia biarkan dirinya tetap begitu.

Matahari mulai menampakkan matanya. Tetapi mata perempuan itu masih terpejam. Tapi ia tidak tidur. Dia hanya takut untuk menatap kenyataan. Kenyataan bahwa dia tidak mampu sendiri. Tidak mampu mengangkat semua beban dengan tangannya sendiri. Dia takut untuk sendiri. Dia bingung menjadi sendiri. Meskipun banyak orang di sekitarnya, dia tetap merasa takut sendiri. Karena jika sendiri, dia tidak tahu harus berbuat apa dengan kesendiriannya itu. Khawatir membuat kesalahan jika dia sendiri. Dia merasa sosok anak kecil masih bersemayam di dalam dirinya. Bisiknya lemah, “ Aku takut jika aku sendiri. Aku tidak bisa berbuat apa-apa. Aku tidak mampu sendiri. Aku ingin selalu ditemani.”.

Sudah satu jam berlalu. Dia masih terbaring ketakutan. Jika ada yang menemaninya, selalu ingin dia katakan, “Tolong, lakukan itu untukku. Aku tidak bisa, aku tidak berani.”. Tetapi tak satupun yang bisa ia katakan. Dia takut untuk memikul tanggung jawab tersebut. Dia tidak ingin memiliki beban. Tapi orang-orang di sekitarnya tidak mau mengerti. Seolah-olah tidak mendengar permohonannya, orang lain tetap memberinya segudang tanggung jawab pada bahunya. Tanpa membimbingnya, tanpa memberitahunya. Sering dia terpaku kebingungan dengan semua itu. Dalam benaknya yang terpikir hanyalah, ”Apa yang harus aku lakukan dengan semua ini? Bagaimana? Aku tidak tahu harus bagaimana. Aku takut salah.”. Orang lain tetap membiarkan ia terpaku menatap semua itu. Membiarkannya karena mengira ia pasti sudah tahu. Orang lain menganggap dia sudah dewasa. Sudah mandiri. Karena umurnya yang sudah melebihi ambang batas usia remaja. Mereka tidak tahu dia masih kecil. Hatinya masih kecil.

Matahari semakin tinggi. Dan ia semakin enggan untuk beranjak. Khawatir jika ia bangun akan semakin banyak orang lain yang memberinya beban tanpa memikirkannya dan membantunya. Dia masih ketakutan. Dia tidak bisa berdiri sendiri.

Perempuan itu masih berbaring di ranjangnya. Tidak ada seorangpun yang menariknya untuk bangun. Tidak ada orang yang membimbingnya untuk bangkit menghadapi ini semua. Sebenarnya dia hanya membutuhkan itu. Dia masih butuh untuk di rangkul untuk berjalan. Entah itu sampai kapan. Tapi yang dia yakini, dia tidak akan menjadi seperti itu jika ada yang berani dan yakin untuk mengajaknya berdiri bersama-sama dan mengajarinya semua cara untuk bisa menyelesaikan beban di pundaknya. Tetapi siapakah?

Sudah berhari-hari dia masih enggan untuk bangun. Dan tak seorangpun yang mendatanginya untuk menawarkan sebuah pertolongan. Semua orang masih menganggapnya sudah dewasa. Dan membiarkannya tetap terbaring di sana.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar